Setiap pagi aku melihat ayah
Memakai sepasang kaos kaki
Tak lupa sepasang sepatu hitam untuk
melengkapi
Aku terdiam melihat ayah mengaduk
secangkir kopi
Yang mengisi perutnya di kala pagi
Ayah adalah jagoanku
Tak kenal lelah utuk mengajariku
Walau pulang di kala senja
Tak mengurangi niat untuk memelukku
Dia tetap jadi jagoanku
Meski kadang ayah memarahiku
Karena ayah sayang padaku